bab 3
demokrasi
dengan pertahanan nasional
Sejak merdeka
negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan
kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan
kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa
pemerintahan dari gerakan separatis.
Ditinjau dari
geopolitik dan geostrategi dengan posisi geografis, sumber daya alam dan jumlah
serta kemampuan penduduk telah menempatkan Indonesia menjadi ajang persaingan
kepentingan dan perebutan pengaruh antar negara besar. Hal ini secara langsung
maupun tidak langsung memberikan dampak negatif terhadap segenap aspek
kehidupan sehingga dapat mempengaruhi dan membahayakan kelangsungan hidup dan
eksitensi NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga
berhasil mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari
manapun datangnya.
Uraian di atas
melatarbelakangi penulis untuk membuat makalah yang berjudul "Peranan
Demokrasi terhadap Stabilitas Ketahanan Nasional".
Perumusan
Masalah
Suatu masalah agar
pembahasannya tidak melebar dan menyimpang, hendaknya dirumuskan terlebih
dahulu. Dan makalah ini memiliki rumusan-rumusan masalah sebagai berikut.
·
Seperti apa demokrasi di Indonesia ?
·
Bagaimana pelaksanaan dan solusi untuk demokrasi di Indonesia ?
33.
·
Apa peranan demokrasi terhadap stabilitas ketahanan nasional ?
Tujuan
Sejalan dengan rumusan
masalah di atas, maka tujuan penyusunan masalah ini sebagai berikut.
a. Untuk mengetahui
demokrasi di Indonesia.
b. Untuk mengetahui
pelaksanaan dan solusi untuk demokrasi di Indonesia.
c.
Untuk mengetahui peranan demokrasi terhadap stabilitas ketahanan
nasional.
Sistematika
Penulisan
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Sistematika
Penulisan
BAB II LANDASAN TEORITIS
2.1 Pengertian Demokrasi
2.2 Pengertian Ketahanan
Nasional
BAB III PERANAN DEMOKRASI
TERHADAP STABILITAS KETAHANAN NASIONAL
3.1 Demokrasi di
Indonesia
3.2 Mengukur
Pelaksanaan dan Beberapa Solusi Demokrasi di Indonesia
3.3 Peranan Demokrasi
terhadap Stabilitas Ketahanan Nasional
34.
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
a.LANDASAN TEORITIS
Pengertian Demokrasi
Demokrasi
adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan
suatu ystem sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas ystem untuk dijalankan oleh pemerintah ystem tersebut.
Salah satu
pilar demokrasi adalah prinsip trias politica
yang membagi ketiga kekuasaan politik ystem (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis
lembaga ystem yang saling lepas (independen) dan berada dalam
peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis
lembaga ystem ini diperlukan agar ketiga lembaga ystem ini bisa saling
mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.
Ketiga jenis
lembaga-lembaga ystem tersebut adalah lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki
kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga
pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan
lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki
kewenangan menjalankan kekuasaan ystemtive. Di bawah ystem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh
wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang
diwakilinya (konstituen) dan yang
memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum
dan peraturan.
35.
Selain
pemilihan umum legislatif, banyak keputusan atau hasil-hasil penting, misalnya
pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui pemilihan umum. Pemilihan
umum tidak wajib atau tidak mesti diikuti oleh seluruh warganegara, namun oleh sebagian warga yang berhak
dan secara sukarela mengikuti pemilihan umum. Sebagai tambahan, tidak semua
warga negara berhak untuk memilih (mempunyai hak pilih).
Kedaulatan
rakyat yang dimaksud di sini bukan dalam arti hanya kedaulatan memilih presiden
atau anggota-anggota parlemen secara langsung, tetapi dalam arti yang lebih
luas. Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung
tidak menjamin negara tersebut sebagai negara demokrasi sebab kedaulatan rakyat
memilih sendiri secara langsung presiden hanyalah sedikit dari sekian banyak
kedaulatan rakyat. Walapun perannya dalam sistem demokrasi tidak besar, suatu
pemilihan umum sering dijuluki pesta demokrasi. Ini adalah akibat cara berpikir
lama dari sebagian masyarakat yang masih terlalu tinggi meletakkan tokoh idola,
bukan sistem pemerintahan yang bagus, sebagai tokoh impian ratu adil. Padahal
sebaik apa pun seorang pemimpin negara, masa hidupnya akan jauh lebih pendek
daripada masa hidup suatu sistem yang sudah teruji mampu membangun negara.
Banyak negara demokrasi hanya memberikan hak pilih kepada warga
yang telah melewati umur tertentu, misalnya umur 18 tahun, dan yang tak memliki
catatan kriminal (misal, narapidana atau bekas narapidana).
Isitilah
“demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang
diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap
sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi
modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan
definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem
“demokrasi” di banyak negara.
36.
Kata
“demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein
yang berarti pemerintahan, sehingga
dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi
menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi
wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan
politik suatu negara.
Demokrasi
menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan
dalam suatu negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica)
dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Prinsip semacam trias politica ini
menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika fakta-fakta sejarah mencatat
kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak mampu untuk
membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut pemerintah
seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.
Demikian pula
kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan berlebihan
dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan
anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa
kebaikan untuk rakyat. Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus
akuntabel (accountable), tetapi harus ada mekanisme formal yang
mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan mekanisme ini mampu
secara operasional (bukan hanya secara teori) membatasi kekuasaan lembaga
negara tersebut.
. Pengertian Ketahanan
Nasional Indonesia
Kondisi
dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang
berintegrasi,
37.
berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan ancaman hambatan dan gangguan baik
yang datang dari luar maupun dari dalam. Untuk menjamin identitas, integritas
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan
nasionalnya.
Konsepsi
ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional
melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang
serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan
Pancasila, UUD 45 dan Wasantara.
Kesejahteraan
sama dengan kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai
nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata rohani dan
jasmani.
Keamanan sama
dengan kemampuan bangsa Indonesia melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap
ancaman dari luar maupun dari
dalam.
c.PERANAN
DEMOKRASI TERHADAP STABILITAS KETAHANAN NASIONAL
Demokrasi di Indonesia
Bisa dikatakan
bahwa Indonesia sangat berpotensi menjadi kiblat demokrasi di kawasan Asia,
berkat keberhasilan mengembangkan dan melaksanakan sistem demokrasi. Menurut
Ketua Asosiasi Konsultan Politik Asia Pasifik (APAPC), Pri Sulisto,
keberhasilan Indonesia dalam bidang demokrasi bisa menjadi contoh bagi
negara-negara di kawasan Asia yang hingga saat ini beberapa di antaranya masih
diperintah dengan ‘tangan besi’.
38.
Indonesia
juga bisa menjadi contoh, bahwa pembangunan sistem demokrasi dapat berjalan
seiring dengan upaya pembangunan ekonomi.
Ia menilai,
keberhasilan Indonesia dalam bidang demokrasi yang tidak banyak disadari itu,
membuat pihak luar termasuk Asosiasi Internasional Konsultan Politik (IAPC),
membuka mata bangsa Indonesia, bahwa keberhasilan tersebut merupakan sebuah
prestasi yang luar biasa. Prestasi tersebut juga menjadikan Indonesia sangat
berpotensi mengantar datangnya suatu era baru di Asia yang demokratis dan
makmur.
Dalam
kesempatan yang sama, Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono yang akrab disapa SBY
menerima anugerah medali demokrasi. SBY pun memaparkan panjang lebar perjalanan
demokrasi Indonesia. Menurutnya, demokrasi Indonesia merupakan jawaban terhadap
skeptisme perjalanan demokrasi di negeri ini. Beliau pun mencontohkan beberapa
nada skeptis yang ditujukan kepada Indonesia. Pertama, demokrasi akan membawa
situasi kacau dan perpecahan. Demokrasi di Indonesia hanyalah perubahan rezim,
demokrasi akan memicu ekstrimisme dan radikalisme politik di Indonesia.
Beliau pun
menambahkan bahwa demokrasi di Indonesia menunjukkan Islam dan moderitas dapat
berjalan bersama. Dan terlepas dari goncangan hebat akibat pergantian 4 kali
presiden selama periode 1998-2002, demokrasi Indonesia telah menciptakan
stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Selain itu, Indonesia
juga telah berhasil menjadi sebuah negara demokrasi terbesar di dunia dan
melaksanakan pemilu yang kompleks dengan sangat sukses.
Meski pada awalnya banyak
yang meragukan pelaksanaan demokrasi di Indonesia, kenyataannya demokrasi di
Indonesia saat ini telah berusia 10 tahun dan akan terus berkembang. Sebagian
orang pernah berpendapat bahwa demokrasi tidak akan berlangsung lama di
Indonesia, karena masyarakatnya belum siap. Mereka juga pernah mengatakan bahwa
negara Indonesia terlalu besar dan memiliki persoalan yang kompleks. 39.
Keraguan
tersebut bahkan menyerupai kekhawatiran yang dapat membuat Indonesia chaos
yang dapat mengakibatkan perpecahan.
Sementara
itu, mantan wakil perdana menteri Malaysia, Anwar Ibrahim,
yang turut hadir menyebutkan bahwa demokrasi telah berjalan baik di Indonesia
dan hal itu telah menjadikan Indonesia sebagai negara dengan populasi 4 besar
dunia yang berhasil melaksanakan demokrasi. Hal ini juga membuat Indonesia
sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia yang telah berhasil
menerapkan demokrasi. Dia juga berharap agar perkembangan ekonomi juga makin
meyakinkan sehingga demokrasi bisa disandingkan dengan kesuksesan pembangunan.
Hal tersebut tentunya bisa terjadi bila demokrasi dapat mencegah korupsi dan
penumpukan kekayaan hanya pada elit tertentu.
Demokrasi,
menurut Anwar
Ibrahim, adalah pemberian kebebasan kepada warga negara, sedangkan
kegagalan atau keberhasilan ekonomi menyangkut sistem yang diterapkan.
d.Perkembangan Demokrasi
di Indonesia
Akhir
milenium kedua ditandai dengan perubahan besar di Indonesia. Rejim Orde Baru
yang telah berkuasa selama 32 tahun yang dipimpin oleh Soeharto akhirnya
tumbang.Demokrasi Pancasila versi Orde Baru mulai digantikan dengan demokrasi
dalam arti sesungguhnya. Hanya saja tidak mudah mewujudkan hal ini, karena
setelah Soeharto tumbang tidak ada kekuatan yang mampu mengarahkan perubahan
secara damai, bertahap dan progresif.
Yang ada
justru muncul berbagai konflik serta terjadi perubahan genetika sosial
masyarakat Indonesia. Hal ini tak lepas dari pengaruh krisis moneter yang
menjalar kepada krisis keuangan sehingga pengaruh depresiasi rupiah berpengaruh
signifikan terhadap kehidupan ekonomi rakyat Indonesia. Inflasi yang dipicu
kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sangat berpengaruh kepada kualitas
kehidupan masyarakat.
40.
Rakyat
Indonesia sebagian besar masuk ke dalam sebuah era demokrasi sesungguhnya
dimana pada saat yang sama tingkat kehidupan ekonomi mereka justru tidak lebih
baik dibandingkan ketika masa Orde Baru. Indonesia setidaknya telah melalui
empat masa demokrasi dengan berbagai versi. Pertama adalah demokrasi liberal
dimasa kemerdekaan. Kedua adalah demokrasi terpimpin, ketika Presiden Soekarno
membubarkan konstituante dan mendeklarasikan demokrasi terpimpin. Ketiga adalah
demokrasi Pancasila yang dimulai sejak pemerintahan Presiden Soeharto. Keempat
adalah demokrasi yang saat ini masih dalam masa transisi. Kelebihan dan
kekurangan pada masing-masing masa demokrasi tersebut pada dasarnya bisa
memberikan pelajaran berharga bagi kita.
Demokrasi
liberal ternyata pada saat itubelum bisa memberikan perubahan yang berarti bagi
Indonesia. Namun demikian, berbagai kabinet yang jatuh-bangun pada masa itu
telah memperlihatkan berbagai ragam pribadi beserta pemikiran mereka yang
cemerlang dalam memimpin namun mudah dijatuhkan oleh parlemen dengan mosi tidak
percaya. Sementara demokrasi terpimpin yang dideklarasikan oleh Soekarno
(setelah melihat terlalu lamanya konstituante mengeluarkan undang-undang dasar
baru) telah memperkuat posisi Soekarno secara absolut.
Di satu sisi,
hal ini berdampak pada kewibawaan Indonesia di forum Internasional yang
diperlihatkan oleh berbagai manuver yang dilakukan Soekarno serta munculnya
Indonesia sebagai salah satu kekuatan militer yang patut diperhitungkan di
Asia. Namun pada sisi lain segi ekonomi rakyat kurang terperhatikan akibat
berbagai kebijakan politik pada masa itu. Lain pula dengan masa demokrasi
Pancasila pada kepemimpinan Soeharto. Stabilitas keamanan sangat dijaga
sehingga terjadi pemasungan kebebasan berbicara. Namun tingkat kehidupan
ekonomi rakyat relatif baik.
41.
Hal ini juga
tidak terlepas dari sistem nilaitukar dan alokasi subsidi BBM sehingga
harga-harga barang dan jasa berada pada titikketerjangkauan masyarakat secara
umum. Namun demikian penyakit korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) semakin parah
menjangkiti pemerintahan.
Lembaga
pemerintahan yang ada di legislatif, eksekutif dan yudikatif terkena virus KKN
ini. Selain itu, pemasungan kebebasan berbicara ternyata menjadi bola salju
yang semakin membesar yang siap meledak. Bom waktu ini telah terakumulasi
sekian lama dan ledakannya terjadipada bulan Mei 1998. Selepas kejatuhan
Soeharto, selain terjadinya kenaikan harga barang dan jasa beberapa kali dalam
kurun waktu 8 tahun terakhir, instabilitas keamanan dan politik serta KKN
bersamaan terjadi sehingga yang paling terkena dampaknya adalah rakyat kecil
yang jumlahnya mayoritas dan menyebabkan posisi tawar Indonesia sangat lemah di
mata internasional akibat tidak adanya kepemimpinan yang kuat. Namun demikian,
demokratisasi yang sedang berjalan di Indonesia memperlihatkan beberapa
kemajuan dibandingkan masa-masa sebelumnya.
Pemilihan
umum dengan diikuti banyak partai adalah sebuah kemajuan yang harus dicatat.
Disamping itupemilihan presiden secara langsung yang juga diikuti oleh
pemilihan kepala daerah secara langsung adalah kemajuan lain dalam tahapan
demokratisasi di Indonesia. Di luar hal tersebut, kebebasan mengeluarkan
pendapat dan menyampaikan aspirasi di masyarakat juga semakin meningkat. Para
kaum tertindas mampu menyuarakan keluhan mereka di depan publik sehingga
masalah-masalah yang selama ini terpendam dapat diketahui oleh publik.
Pemerintah pun sangat mudah dikritik bila terlihat melakukan penyimpangan dan
bisa diajukan ke pengadilan bila terbukti melakukan kesalahan dalam mengambil
suatu kebijakan publik.
Jika
diasumsikan bahwa pemilihan langsung akan menghasilkan pemimpin yang mampu
membawa masyarakat kepada kehidupan yang lebih baik, maka seharusnya dalam
beberapa tahun ke depan Indonesia akan mengalami peningkatan taraf
kesejahteraan masyarakat.
42.
Namun sayangnya hal ini belum terjadi secara
signifikan. Hal ini sebagai akibat masih terlalu kuatnya kelompok yang pro-KKN
maupun anti perbaikan. Demokrasi di Indonesia masih berada pada masa transisi
dimana berbagai prestasi sudah muncul dan diiringi ”prestasi” yang lain.
Sebagai contoh, munculnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dirasakan mampu
menimbulkan efek jera para koruptor dengan dipenjarakannya beberapa koruptor.
Namun di sisi
lain, para pengemplang dana bantuan likuiditas bank Indonesia (BLBI) mendapat
pengampunan yang tidak sepadandengan ”dosa-dosa” mereka terhadap
perekonomian.Namun demikian, masih ada sisi positif yang bisa dilihat seperti
lahirnya undang-undang sistem pendidikan nasional yang mengamanatkan anggaran
pendidikan sebesar 20 persen.Demikian pula rancangan undang-undang anti
pornografi dan pornoaksi yang masih dibahas di parlemen. Rancangan
undang-undang ini telah mendapat masukan dan dukungan dari ratusan organisasi
Islam yang ada di tanah air. Hal ini juga memperlihatkan adanya partisipasi
umat Islam yang meningkat dalam perkembangan demokrasi di Indonesia. Sementara
undang-undang sistem pendidikan nasional yang telahdisahkan parlemen juga pada
masa pembahasannya mendapat dukungan yang kuat dariberbagai organisasi Islam.
Sementara
itu, ekonomi di era demokrasi ternyata mendapat pengaruh besar dari kapitalisme
internasional. Hal ini menyebabkan dilema. Bahkan di tingkat pemerintah, ada
kesan mereka tunduk dibawah tekanan kapitalis internasional yang tidak
diperlihatkan secara kasat mata kepada publik namun bisa dirasakan. Tantangan
dan Harapan Amartya Sen, penerima nobel bidang ekonomi menyebutkan bahwa
demokrasi dapat mengurangi kemiskinan. Pernyataan ini akan terbukti bila pihak
legislatif menyuarakan hak-hak orang miskin dan kemudian pihak eksekutif
melaksanakan program-program yang efektif untuk mengurangi kemiskinan.
Sayangnya, dalam masa transisi ini, hal itu belum terjadi secara signifikan.
43.
Demokrasi di
Indonesia terkesan hanya untuk mereka dengan tingkat kesejahteraan ekonomi yang
cukup. Sedangkan bagi golongan ekonomi bawah, demokrasi belum memberikan dampak
ekonomi yang positif buat mereka. Inilah tantangan yang harus dihadapi dalam
masa transisi. Demokrasi masih terkesan isu kaum elit, sementara ekonomi adalah
masalah riil kaum ekonomi bawah yang belum diakomodasi dalam proses
demokratisasi. Ini adalah salah satu tantangan terberat yang dihadapi bangsa
Indonesia saat ini. Demokrasi dalam arti sebenarnya terkait dengan pemenuhan
hak asasi manusia. Dengan demikian ia merupakan fitrah yang harus dikelola agar
menghasilkan output yang baik. Setiap manusia memiliki hak untuk menyampaikan
pendapat, berkumpul, berserikat danbermasyarakat.
Dengan
demikian, demokrasi pada dasarnya memerlukan aturan main. Aturan main tersebut
sesuai dengan nilai-nilai Islam dan sekaligus yang terdapat dalam undang-undang
maupun peraturan pemerintah. Di masa transisi, sebagian besar orang hanya tahu
mereka bebas berbicara, beraspirasi, berdemonstrasi. Namun aspirasi yang tidak
sampai akan menimbulkan kerusakan. Tidak sedikit fakta yang memperlihatkan
adanya pengrusakan ketika terjadinya demonstrasi menyampaikan pendapat. Untuk
itu orang memerlukan pemahaman yang utuh agarmereka bisa menikmati demokrasi.
Demokrasi di masa transisi tanpa adanya sumber daya manusia yang kuat
akanmengakibatkan masuknya pengaruh asing dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Ini adalah
tantangan yang cukup berat juga dalam demokrasi yang tengah menapak. Pengaruh
asing tersebut jelas akan menguntungkan mereka dan belum tentumenguntungkan
Indonesia. Dominannya pengaruh asing justru mematikan demokrasi itusendiri
karena tidak diperbolehkannya perbedaan pendapat yang seharusnya menguntungkan
Indonesia. Standar ganda pihak asing juga akan menjadi penyebab mandulnya
demokrasi di Indonesia.
44.
Anarkisme yang juga menggejala pasca kejatuhan
Soeharto juga menjadi tantangan bagi demokrasi di Indonesia. Anarkisme ini
merupakan bom waktu era Orde Baru yang meledak
pada saat ini. Anarkisme
pada saat ini seolah-olah merupakan bagian dari demonstrasi yang sulit
dielakkan, dan bahkan kehidupan sehari-hari.
Padahal
anarkisme justru bertolak belakang dengan hak asasi manusia dan nilai-nilai
Islam. Harapan dari adanya demokrasi yang mulai tumbuh adalah ia memberikan
manfaat sebesar-besarnya untuk kemaslahatan umat dan juga bangsa. Misalnya
saja, demokrasi bisa memaksimalkan pengumpulan zakat oleh negara dan
distribusinya mampu mengurangi kemiskinan. Disamping itu demokrasi diharapkan
bisa menghasilkan pemimpin yang lebih memperhatikan kepentingan rakyat banyak
seperti masalahkesehatan dan pendidikan. Tidak hanya itu, demokrasi diharapkan
mampu menjadikan negara kuat. Demokrasi dinegara yang tidak kuat akan mengalami
masa transisi yang panjang. Dan ini sangat merugikan bangsa dan negara.
Demokrasi di
negara kuat (seperti Amerika) akan berdampak positif bagi rakyat. Sedangkan
demokrasi di negara berkembang seperti Indonesia tanpa menghasilkan negara yang
kuat justru tidak akan mampu mensejahterakan rakyatnya. Negara yang kuat tidak
identik dengan otoritarianisme maupun militerisme. Harapan rakyat banyak
tentunya adalah pada masalah kehidupan ekonomi mereka serta bidang kehidupan
lainnya. Demokrasi membuka celah berkuasanya para pemimpin yang peduli dengan
rakyat dan sebaliknya bisa melahirkan pemimpin yang buruk. Harapan rakyat akan
adanya pemimpin yang peduli di masa demokrasi ini adalah harapan dari
implementasi demokrasi itu sendiri.
Di masa
transisi ini, implementasi demokrasi masih terbatas pada kebebasan dalam
berpolitik, sedangkan masalah ekonomi masih terpinggirkan. Maka muncul
kepincangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
45.
Politik dan
ekonomi adalah dua sisi yangberbeda dalam sekeping mata uang, maka masalah
ekonomi pun harus mendapatperhatian yang serius dalam implementasi demokrasi
agar terjadi penguatan demokrasi.Semakin rendahnya tingkat kehidupan ekonomi
rakyat akan berdampak buruk bagidemokrasi karena kuatnya bidang politik
ternyata belum bisa mengarahkan kepada perbaikan ekonomi. Melemahnya ekonomi
akan berdampak luas kepada bidang lain,seperti masalah sumber daya manusia.
Sumber daya
manusia yang lemah jelas tidak bias memperkuat demokrasi, bahkan justru bisa
memperlemah demokrasi. Demokrasi di Indonesia memberikan harapan akan tumbuhnya
masyarakat baru yang memiliki kebebasan berpendapat, berserikat, berumpul,
berpolitik dimana masyarakat mengharap adanya iklim ekonomi yang kondusif.
Untuk menghadapi tantangan dan mengelola harapan ini agar menjadi kenyataan
dibutuhkan kerjasama antar kelompok dan partai politik agar demokrasi bisa
berkembang ke arah yang lebih baik.
46.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar